I Gede Merta Yoga Pratama, Inovasi Pelacak Ikan Berbasis Navigasi

Bagaimana kalau ternyata teknologi bisa membantu kehidupan lebih baik. Apakah akan diabaikan atau memilih berani mencoba?
Di Badung, Bali, seorang pemuda bernama I Gede Merta Yoga Pratama berhasil menemukan sebuah Pelacak Ikan Berbasis Navigasi. Berkat usaha brilian ini, Yoga, demikian beliau akrab disapa, terpilih menjadi salah seorang penerima apresiasi SATU Indonesia Awards Provinsi 2020.

I Gede Merta Yoga Pratama, Pencipta FishGo

Pelacak Ikan Berbasis Navigasi

Yoga berhasil menciptakan FishGo, sebuah aplikasi pelacak posisi ikan berbasis navigasi yang fungsinya ditujukan untuk membantu nelayan yang berada di sekitar tempat tinggalnya di Bali.

Dalam pengerjaannya Yoga tidak bekerja seorang diri. Ia dibantu 9 orang rekannya. Mereka memiliki tujuan yang sama, yakni berharap dapat meningkatkan taraf hidup nelayan dengan cara memetakan pergerakan ikan dan memprediksi cuaca dengan tepat sasaran sehingga nelayan dapat melaut dengan aman serta bahan bakar kapal yang digunakan terbuang lebih sedikit.
“Potensi kelautan dan perikanan di Indonesia sangat melimpah, sehingga tak boleh disia-siakan.”
Uniknya, ide awal lahirnya FishGo ini adalah sebuah permainan online Pokemon Go. Di dalam permainan ini, pemain harus berjalan dan mencari sendiri pokemon virtual tersebut. Dalam FishGo, nelayan akan dibantu menemukan posisi ikan untuk kemudian melakukan penangkapan ikan di titik tersebut.

Ditambah dengan pemahaman Yoga tentang cara memetakan ikan berdasarkan arus air laut, ia pun melakukan riset lapangan sehingga berhasil merilis FishGo pada tahun 2017.

Ia berharap aplikasi FishGo ini akan semakin memudahkan nelayan Bali menangkap ikan karena selama ini proses penangkapan ikan di Bali masih sangat tradisional, seperti melihat rasi bintang. Walhasil, nelayan harus berputar-putar mencari lokasi terbaik untuk memancing.

Kini aplikasi FishGo telah dimanfaatkan oleh sekitar 50 nelayan. Perolehan hasil tangkapan nelayan pun meningkat dari 40-60 kg/hari menjadi 100 kg/hari.

Berdasarkan hasil wawancara Yoga dengan salah seorang nelayan Bali, ia mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan.
“Kemampuan para nelayan dalam melihat rasi bintang, memasukkan tangan ke air bisa menjadi cara ampuh membuat kesimpulan kalau hari ini, di sekitar ini, ikannya banyak. Itu memang terbukti, tetapi bagaimana mewariskan kemampuan mereka ini ke anak-anak muda?”
“10 atau 15 tahun lagi akan membuat orang nggak akan ada yang mau jadi nelayan,” sambung Yoga.
Tentu tidak mudah memiliki rasa alam seperti itu. Nelayan harus melihat rasi bintang, melihat burung terbang, bahkan memasukkan tangan ke dalam air, untuk mengetahui di mana kumpulan ikan berada. Tidak dapat dimungkiri, ini tentu membutuhkan pengalaman dan latihan yang tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat.

Meski sudah memiliki kemampuan dan pengalaman, nelayan juga belum tentu dapat menangkap ikan dalam jumlah yang banyak dalam sehari. Bahkan, kadang mereka pulang dengan tangan hampa. Cara-cara seperti itu memang tidak selalu efektif. Sangat disayangkan bahwa nelayan seringkali menghabiskan waktu lebih lama di laut. Menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya.

Hadirnya FishGo Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

FishGo adalah aplikasi pelacak posisi ikan berbasis navigasi, sehingga dapat membantu nelayan menemukan lokasi ikan dengan lebih cepat dan tepat. Tentu saja hal ini akan mengurangi jumlah bahan bakar yang terbuang selama melaut.

Aplikasi berbasis android ini ditujukan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional khususnya di Kabupaten Badung, Bali, sebagai tempat pertama keresahan putra Bali ini muncul.

Cara Kerja FishGo

FishGo dapat memprediksi lokasi ikan berdasarkan pergerakan arus laut dan memberikan informasi cuaca. Nelayan dapat melaut dengan lebih aman, menghemat bahan bakar, dan menghemat waktu mencari ikan.

Aplikasi FishGo mimiliki beberapa fitur unggulan, yaitu:
  • Daerah Potensial Tangkapan Ikan
  • Waktu Penangkapan Terbaik
  • Rute Melaut yang Aman
  • Informasi Prakiraan Cuaca Tiap Jam
  • Informasi Pasang Surut Air Laut
  • PATRIOT (Pendeteksi Area Tangkapan Ikan dengan Sistem Internet of Things (IoT)
Keseluruhan penambahan fitur tersebut tidak lain dan tidak bukan diharapkan untuk menambah manfaat aplikasi FishGo untuk meningkatkan taraf hidup nelayan tradisional.

Perkenalan yang Tak Selamanya Disambut Hangat

Meski FishGO jelas menawarkan sejumlah kemudahan bagi nelayan tradisional, tetapi kehadiran aplikasi ini tidak begitu saja diterima nelayan dengan sambutan hangat.

Lagi-lagi, pasalnya, karena selama ini nelayan sudah menggunakan cara tradisional untuk mencari ikan secara turun-temurun.

Meskipun sempat diremehkan dan mendapat penolakan, semangat Yoga tidak surut. Berbagai pendekatan terus dilakukan, termasuk melalui anak-anak muda yang tinggal di daerah pesisir.

Yoga juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk mengumpulkan nelayan dan melakukan sosialisasi. Gayung bersambut. Ternyata cara itu cukup efektif untuk membuat suara perubahan Yoga didengar para nelayan.

Hasilnya, beberapa nelayan mau mencoba menggunakan aplikasi FishGO. Melalui beberapa orang ini lalu berkembang menjadi lebih banyak nelayan yang teredukasi.

Tak terbantahkan, kini banyak nelayan yang telah merasakan manfaat penggunaan FishGo. Hasil tangkapan nelayan meningkat secara signifikan, mulai dari 40 hingga 60 kg per hari menjadi rata-rata 100 kg per hari.

Yoga adalah sosok pemuda visioner asal Bali yang telah berhasil merevolusi industri perikanan di Indonesia melalui aplikasi FishGo. Dengan memanfaatkan teknologi yang canggih, FishGo telah memberikan solusi efektif bagi nelayan tradisional dalam meningkatkan hasil tangkapan dan efisiensi kerja. Selain itu, aplikasi ini juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan laut dan pembangunan ekonomi masyarakat pesisir.

Kisah sukses seorang I Gede Merta Yoga Pratama ini membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat dijadikan kunci mengatasi tantangan yang dihadapi dalam kehidupan, salah satunya sektor perikanan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional. (*)
Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar